Sepertinya sombyong dan keras kepala banget ya? Ndak papa lah, memang adanya begitu. Dan keputusan ini membawa resiko juga. #ibunegara yang kesel setengah mati, satu dua teman yang bilang guoblok. Dan hati kecil saya yang kadang berkhianat 😆
Oke, akhirnya saya memutuskan mengambil sebuah jalan di persimpangan ruwet saya. Saya memutuskan untuk sementara tetap stay di kumpeni lama dulu, dengan segala resikonya. Memang, beberapa rekues saya belum mendapat tanggapan dari #pabos. Entah itu ditolak, diterima, atau dinego. Dan jujur, itu agak sedikit ngeselin. Tapi ada hal yang membuat saya merasa harus tetap berada disini untuk sementara waktu.
Yang pertama. Selama saya di hire, saya belum menghasilkan sesuatu yang bisa dilihat langsung, tampak nyata, dan bukan sekedar semacam apa ya namanya? Fundamental, atau pondasi mungkin. Dan somewhat unethical kan kalau saya pergi sebelum menyelesaikan apa yang saya kerjakan.
Yang kedua, entah kenapa saya merasa cukup nyaman dengan lingkungan kerja disini. Di Sunter yang nun jauh ini, yang kalau orang bilang ndak ada Jakarta Jakartanya blas. Dengan ejekan #kepalasuku soal kawin, Sony yang selalu ngompori ikutan dia ngegame di facebook, dan ngolok-olok Yusin dengan penjaga warteg deket kumpeni itu.
Last but not least. Selama saya kerja boleh sendalan dan kaosan, I’ll be OK kok. #wahihi
akhirnya mas hamid mendapatkan dunianya sendiri… bukankah itu impian mas selama ini bisa kerja santai tapi dapet duit, sukur bisa dapet jodo #eh