Sebelas bulan, waktu yang bisa dibilang lama, kurang sak encritan sudah bisa disebut satu tahun.
Sebelas bulan, saya melihat kumpeni tempat saya bekerja berkembang dengan lumayan. Hampir tiap hari ada perekrutan karyawan baru di tempat saya bekerja, hingga mulai banyak orang-orang baru, yang mulai tidak kenal satu sama lain. Kumpeni yang waktu saya datang pertama kali gak begitu jauh beda dengan ruko, sekarang sudah mulai membangun gedung baru yang jauh lebih luas.
Sebelas bulan, saya numpang hidup (lagi) di Jakarta, bertemu banyak teman baru, maupun bertemu teman lama (lagi). Berbagi cerita seneng maupun susah, yang tak jarang membuat tertawa, meringis, dan kadang hampir menangis.
Matur nuwun, Jakarta! Sampeyan memang gila…
mulih! mbangun ndeso!
Wah, sampai ketemu lagi mas bro. Baru ketemu sekali, itupun singkat saja di warung kopi itu 🙂
Matur nuwun bapak-bapak. Dan FYI, yang komen pertama itulah yang bertanggung jawab ngajak pulang. Hihihi! Tep jadi bocahe Lantip ki…
wah sangar gaya bahasane iki. kurang sak encriten. sukaaaaaaa 😀