
Stiker angkot yang dijepret Mas Jun dari Iqbal Rasarab ini sungguh sangat menguatkan hati, dan sungguh mak jleb buat saya. Kata-kata sederhana, tapi dalem banget maknanya buat saya.
Tahun-tahun belakangan ini, hidup saya boleh dibilang fucked up. Ada wae perihal yang kurang mengenakkan, yang membuat saya hampir menangis. Menangis karena apa? Sepertinya stiker angkot tadi cukup bisa menggambarkan keadaan saya.
Saya tidak akan menangis, hanya karena miskin
Tidak tidak, saya tidak akan menangis, hanya karena menjadi miskin. Toh miskin itu relatif. Bagi orang sekaya Setiawan Djody, mungkin saya miskin, tapi saya termasuk beruntung bagi teman-teman yang tinggal di rumah kardus yang sewaktu-waktu bisa terbakar, atau digusur.
Saya akan menangis, bila kemiskinan saya ini mulai mengganggu. Mengganggu teman-teman baik saya terutama. Yang karena keadaan saya, saya menjadi gak asik, menjadi merepotkan, atau mungkin bagi beberapa, memalukan.
Teman-temanku, kuharap kalian mau memaafkan aku dan kemiskinanku. Kuharap kalian sabar bersamaku. Aku berjanji akan berusaha lebih keras lagi untuk menaikkan harkat diri hingga tak merepotkan atau memalukan kalian lagi.
di daerah kota padang ada nama bank perkriditan rakyat namanya bpr haji miskin. tapi kok ya duitnya banyak?
ndak papa miskin. puas puaskanlah merasa miskin sampe nangis meringis.
pas masih merasa miskin tapi punya uang banyak entar merenges.
hehe.
*bekson kisah klasik untuk masa depan*