Gambar itu adalah view di depan “kantor agraris” kami. Menentramkan yah? Oiya, di tempat ini anginnya semilir lho. Dan bagaimana saya berujung di sini? Begini ceritanya.
Beberapa bulan yang lalu, setelah lontang-lantung haha hihi ndak jelas, saya ditawari Bernad dan Benx untuk bergabung dengan mereka, sama-sama mencari rejeki di bidang aiti. Tanpa berpikir panjang, saya iyakan tawaran itu. Tawaran yang bisa saya bilang terlalu sayang buat dilewatkan.
Apa yang lebih menyenangkan dibandingkan bekerja bareng kawan? Bareng-bareng merasakan mepetnya modal, seneng ketika dapat recehan, sampai menghadapi klien dengan macam-macam kelakuan. Mulai dari yang mengalir seperti air, sampai yang lebih keras dari semen yang dipakai merehab candi Prambanan.
Dan beberapa bulan kemudian, disinilah saya berakhir membangun impian, di sisi selatan Jogja yang jauh dari keramaian, tempat yang sungguh menyenangkan meskipun tak banyak pilihan hiburan.
Hamid, yang kembali memikirkan aneka macam cicilan…
Aiti banget nih.
Ternyata njenengan pernah ikut merehab candi prambanan 😀
*bandem semen koh Coky*
Ngerehap prambanan, koncone bandungbondowoso
sayange neng sewon, coba neng daerah sleman, aku sering mampir 😀
Nek wayah panen padi lumayan iso melu bantu-bantu XD