Arsip Tag: gay

Homok Lu!

Kurang lebih seperti judul tulisan inilah hardikan saya pada salah seorang teman saya beberapa tahun lalu.

Tidak ada yang sakit hati. Pun teman saya yang saya hardik itu. Homo, atau kalau orang-orang sekarang biasa “memperhalus” nya dengan kata-kata gay, memang tak jauh-jauh dari kehidupan saya. Saya punya teman homo, homok, gay atau apapun lah sebutannya. Saya tak merasa harus menjauhkan mereka dari kehidupan saya. Tak ada alasan untuk itu. Terkecuali memang mereka melakukan hal-hal yang membuat saya harus menjaga jarak. Memaksa mengikuti “selera” mereka misalnya.

Saya menganggap itu semacam selera.

Ya, orientasi itu saya anggap semacam selera. Ada orang yang berselera seperti saya, ada juga yang berbeda. Selera siapa yang lebih baik? Tentunya bagi saya pribadi selera saya lebih baik dan lebih sehat.

Selera yang dalam pandangan saya lebih baik atau lebih sehat tak lantas membuat saya bisa dibenarkan untuk mendatangi gerai junkfood dan lantas memaksa penggemarnya untuk mengikuti selera sehat saya misalnya.

Akan sangat menyebalkan bagi saya bila dipaksa mengikuti kemauan atau selera orang lain. Tentunya hal itu juga berlaku untuk mereka. Soal resiko, tentunya orang-orang yang sudah dewasa tahu akan resiko apa yang dipilihnya.

Jadi selama…

Homok, gay, lesbi atau apalah itu di sekitar saya menghargai pilihan, dalam hal ini orientasi saya, belum ada alasan buat saya untuk menjauhkan mereka.

Oh iya, saya termasuk yang oke-oke saja perkara equality, tapi tidak oke ketika kesetaraan itu berubah menjadi kebanggaan.

Selamat merayakan Minggu.

Hamid, di sebuah malam dimana rumahnya mati lampu sementara tetangganya tidak.